Suku banjar adalah suku bangsa yang sebagian besar menempati wilayah provinsi kalimantan selatan, sebagian wilayah kalimantan timur, tengah terutama kawasan dataran dan bagian hilir dari daerah aliran sungai. Adapun kesenian yang mereka miliki antara lain:
Seni Tari

Seni Tari suku Banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan istana (kraton), dan seni tari yang dikembangkan oleh rakyat. Seni tari kraton ditandai dengan nama "Baksa" yang berasal dari bahasa Jawa (beksan) yang menandakan kehalusan gerak dalam tata tarinya. Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman hindu, namun gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Contohnya, gerakan-gerakan tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan adab islam mengalami sedikit perubahan. Seni tari daerah Banjar yang terkenal misalnya :

Tari Baksa Kembang, dalam penyambutan tamu agung.
Tari Baksa Panah
Tari Baksa Dadap
Tari Baksa Lilin
Tari Baksa Tameng
Tari Radap Rahayu, dalam upacara perkawinan
Tari Kuda Kepang
Tari Japin/Jepen
Tari Tirik
Tari Gandut

Seni Karawitan

Gamelan Banjar

Gamelan Banjar Tipe Keraton
Gamelan Banjar Tipe Rakyatan

Lagu Daerah

Lagu daerah Banjar yang terkenal misalnya :
Ampar-Ampar Pisang
Sapu Tangan Babuncu Ampat
Paris Barantai

Seni Anyaman

Seni anyaman dengan bahan rotan, bambu dan purun sangat artistik. Anyaman rotan berupa tas dan kopiah.

Seni Lukisan Kaca

Seni lukisan kaca berkembang pada tahun lima puluhan, hasilnya berupa lukisan buroq, Adam dan Hawa dengan buah kholdi, kaligrafi masjid dan sebagainya. Ragam hiasnya sangat banyak diterapkan pada perabot berupa tumpal, sawstika, geometris, flora dan fauna.

Seni Tatah/Ukir

Motif jambangan bunga dan tali bapilin dalam seni tatah ukir Banjar
Seni ukir terdiri atas tatah surut (dangkal) dan tatah babuku (utuh). Seni ukir diterapkan pada kayu dan kuningan. Ukiran kayu diterapkan pada alat-alat rumah tangga, bagian-bagian rumah dan masjid, bagian-bagian perahu dan bagian-bagian cungkup makam. Ukiran kuningan diterapkan benda-benda kuningan seperti cerana, abun, pakucuran, lisnar, perapian, cerek, sasanggan, meriam kecil dan sebagainya. Motif ukiran misalnya Pohon Hayat, pilin ganda, swastika, tumpal, kawung, geometris, bintang, flora binatang, kaligrafi, motif Arabes dan Turki.


0 Responses to "Seni tradisional Banjar"

Posting Komentar